Gerakan Beli Produk NTT
Dalam upaya penguatan ekonomi wilayah yang lebih inklusif, perlu digalakkan identifikasi berbagai produk khas setiap kawasan, memungkinkan dipasarkannya produk lokal berkelas dunia yang unik. Pendekatan pengembangan potensi kewilayahan berbasis desa ini populer dikenal dengan sebutan One Vilage One Product atau disingakt OVOP.
Pendekatan Satu Desa Satu Produk ini juga diadopsi Gubernur Melki Laka Lena bersama pasangan Wakilnya Johni Asadoma dalam Program Dasa Cita Pertama mereka, dicanangkan dalam menumbuhkan perekonomian basis bersama kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sebagai wujud komitmen ini, digelar Launching OVOP, Gerakan Beli Produk NTT dirangkai dengan Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah Daerah Provinsi NTT bertempat di Halaman Depan Kantor Gubernur NTT, Selasa (27/5).
Dalam sambutannya, Gubernur mengatakan bahwa, melalui even ini, setiap masyarakat desa diajak untuk tidak hanya mengenali potensi terbaik yang dimiliki. Tetapi, untuk juga mengolah keunggulan mereka dengan kreatif, berdaya saing dengan perluasan jangkauan melampaui pasar nasional.
Untuk itu, Pemerintah terus berupaya menstandarkan seluruh produk desa, mengembangkannya sesuai kebutuhan transaksi yang teruji dan terdaftar. Kemudian, diberikan nilai tambah melalui inovasi dan teknologi, agar dapat didorong memasuki pasar yang lebih luas.
Gubernur Melki juga menyebut program tersebut sebagai sebuah panggilan bagi kita semua untuk memaksimalkan potensi alam yang dimiliki setiap desa, dari ladang hingga laut, menghubungkannya dengan mekanisme pasar yang berkelanjutan. Memastikan bahwa desa bukan hanya sekadar tempat tinggal, tetapi juga menjadi pusat produksi, inovasi dan kebangkitan ekonomi rakyat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi NTT, Viktor Manek mengungkapkan, acara tersebut menampilkan 44 produk unggulan dari desa dan kelurahan lokus OVOP. Turut dihadirkan 190 jenis UMKM. Semua produk unggulan yang ditampikan tersebut merupakan ragam kekayaan NTT. Ada makanan, minuman dan bahan masakan, camilan, obat tradisional atau herbal juga tentun ikat maupun kerajinan tangan lainnya.