Dekranasda Lirik BeLa
Kekayaan alam NTT memang sangat banyak. Pencipta pun sangat adil menitipkan ragam cita, karsa dan karya budaya, warisan hebat para leluhur di Bumi Flobamora. Satu diantaranya, kekayaan corak kain tenun kita.
Potensi itu telah lama dilihat, sayangnya tidak banyak orang mampu, serius menekuninya. Butuh tekad, juga sumberdaya. Mesti tangguh melawan banjirnya produk luar dengan tawaran ragamnya, harga yang murah dan jaminan kualitas.
Kerja besar itu sudah lama dimulai Dekranasda NTT. Bukan rahasia lagi, kalau Dekransada NTT semakin maju. Kerja itu, akan terus dilanjutkan. Pesan itu didapatkan, saat kami berada di Gedung Dekranasda NTT. Bak gayung bersambut. Pagi itu, Sabtu (26/3) Tim Bela Pengadaan diundang Dekransda NTT. Dalam Ruang Kelor, kami bertandang. Kantor ini beralamat di Jl. Moh Hatta, Kuanino, Kota Kupang.
Ny.Maria Fransiska Nae Soi, Wakil Ketua Dekranasda NTT hadir menyambut kami. Sebelumnya, Julie Sutrisno Laiskodat, berkeinginan ikut hadir. Rupanya, keinginan Ketua Dekranasda NTT itu harus tertunda. Mendadak, beliau diminta untuk segera terbang ke Denpasar, menghadiri agenda PKK. Mewakili Ketua, Ibu Maria menyampaikan harapan organisasi mereka.
Dekransda NTT ingin bergabung dalam BeLa Pengadaan, manjadi salah-satu marketplace. Wakil Ketua Dekranasda NTT itu kemudian mengungkapkan tujuannya. Tujuannya untuk mempermudah belanja, melalui e-commerce. Supaya semakin transparan, akuntabel, menghindari manipulasi. Memudahkan UMKM binaan, memasarkan karya mereka.
Hadir bersamanya, beberapa pengurus Dekranasda NTT. Ada Trihono Nugroho selaku Ketua Bidang Manajemen Usaha dan Pendanaan, Benny Leonard dan kawan-kawan. Dari Biro PBJ NTT, hadir Kepala Biro PBJ, Siprianus Kelen,S.Sos,M.Si bersama Tim BeLa Pengadaan NTT, Drs.Bambang Sage,M.Si Yanes Panie,S.STP,M.Pub.Pol dan Lucius Luly,S.STP,MA. Turut hadir Frederik Kiuk,ST,M.Eng dan Aurick Sigit,S.Ds,ACA.
Istri Wakil Gubernur NTT itu kemudian menggambarkan berbagai upaya yang sudah dilakukan, dalam pembinaan UMKM. Dekransada NTT sudah membina 247 UMKM di seluruh NTT. 111 diantaranya adalah UMKM kuliner. 136 UMKM lainnya bergerak di bidang tenunan, asesoris dan usaha lain.
Dekransda NTT juga menerapkan standar pembinaan dan pendampingan yang ketat kepada seluruh Dekranasda kabupaten dan kota. Bagi mitra BumDes dan kelompok tani, termasuk bagi pelaku UMKM. Membantu dengan modal usaha, bahan dan alat produksi, uji kualitas produk, packaging hingga pemasarannya. Semua transaksi dilakukan dalam Lapak Dekra. Ada kontribusinya bagi Pendapatan Asli Daerah.
Saat ini, lembaga bersertifikasi ISO 9001;2015 itu sudah mampu memasarkan 283 produk lokal asal 21 Kabupaten dan Kota. Tersampaikan, bahwa produk mereka sudah teruji, penuhi syarat-syarat kesehatan, bersertifikat halal, sertifikat laik higiene sanitasi jasaboga dan syarat laik lainnya. Omzetnya lebih dari dua Milyar Rupiah.
Beliau juga mengajak semua UMKM untuk bergabung. Boleh datang. Dekranasda NTT sudah punya tim yang bisa dampingi, penuhi syarat. Bersama Dekranasda, dijual produk berkualitas.
Melihat semua kerja cerdas Dekranasda NTT, Tim Bela Pengadaan menyampaikan apresiasi. Ringkasnya, tim melihat Platform Lapak Dekra bisa menjadi sebuah terobosan inovatif. Jadi contoh bagi Indonesia, layak menjadi marketplace.
Dalam materinya, Drs.Bambang Sage,M.Si menyebutkan lima syarat menjadi marketplace dalam BeLa Pengadaan. Marketplace, sebutan lain untuk Penyelenggara Perdagangan Mengggunakan Sistem Elektronik (PPMSE).
Lima syarat itu adalah Pertama, Nomor Induk Berusaha; Kedua, Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) yang dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika; Ketiga, Surat Izin Usaha Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (SIUPMSE), dikeluarkan Kementerian Perdagangan; Keempat, NPWP, penuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT) atau status valid keterangan wajib pajak berdasarkan hasil konfirmasi status wajib pajak. Terakhir, memiliki platform/pelantar/situs PPMSE berbasis Web yang sudah beroperasi.
Persyaratan pertama, ketiga dan keempat dikecualikan bagi PPMSE yang dikelola oleh Kementerian, Lembaga atau Pemerintah Daerah. Informasi umum, syarat pengelola dan tata cara pendaftarannya, dapat dibaca dalam pengumuman LKPP nomor 6 Tahun 2021. Berisi tentang Pendaftaran PPMSE sebagai mitra toko daring.
Lebih jauh, tim melihat peluang Dekranasda NTT menjadi salah-satu penyedia dalam katalog elektronik lokal. Secara simultan, saat ini Pemerintah Provinsi NTT juga sedang berproses, untuk enam produk. Komoditas yang akan diumumkan yaitu jasa penyedia makan dan minum, kebersihan, keamanan, pemeliharaan/sewa kendaraan, pemeliharaan jalan/aspal dan alat tulis kantor.
Pada akhir diskusi, semua bersepakat untuk fokus melengkapi syarat yang diminta. Pengurus yang hadir mengaku mendapatkan motivasi baru. Mereka semakin bersemangat, untuk segera menambah item produk baru dalam Lapak Dekra. Ikhtiarnya, agar layak menjadi mitra LKPP, menjadi sebuah marketplace baru dalam Platform BeLa Pengadaan. Semoga terwujud.