Yaved Loe, Purnatugas
"Terima kasih, untuk kunjungan Pak Karo dan teman-teman Biro PBJ NTT. Saya juga mohon maaf, kepada semua teman kantor. Sejak, biro ini masih bernama Biro Administrasi Pembangunan."
Itulah sebagian penggal kata terbatah Drs.Yaved Loe. Terlontar, saat kami sambangi kediamannya, Jum'at (29/7/2022). Sambil terseduh berujar, ia menepuk-nepuk kaki Boby Mudak, yang duduk, tepat di samping kanannya. Ya, Pak Boby telah lama mengenal Pak Yaved. Sejak, masih berdinas di Biro Administrasi Pembangunan.
Adriana, istrinya, terus mengelus tangan. Punggung dan pundaknya. Duduk di kursi dekat pintu. Sebelah kiri, kekasih hatinya. Menyeka pipi dan bibir sang suami. Sesekali, ia berkata lirih. Dalam suara bermasker pinky.
"Bapa, Bapa... tidak boleh terlalu sedih. Jangan menangis. Nanti, kejang lagi..." Seperti itu, istrinya mengingatkan. Ibu terus mengulang, setiap Yaved mulai bicara, sembari terlihat akan menangis.
Keluarga Besar Biro PBJ NTT memang sengaja mendatangi rumah Pak Yaved. Benar, sudah cukup lama beliau tidak berkantor. Karena sakit. Kami bertamu di bilangan Kelurahan Maulafa, Kota Kupang, jelang masa pensiunnya. Tercatat, ulang tahunnya ke-58, jatuh di tanggal 17 Juli 2022. Terhitung Hari Senin, tanggal 1 Agustus 2022, ayah tiga orang anak itu resmi purnabakti.
Kado cincin emas dan bingkisan tersampaikan. Buah tangan rekan-rekan sejawat itu, diberikan oleh Kepala Biro PBJ NTT. Siprianus Kelen,S.Sos,M.Si menyerahkannya. Kepada ASN yang lazim kami sapa, Bapa Yaved. Tersematkan di jari manis. Dibantu sang istri, cincin itu terpasang elok di tangan kiri.
Kepala Unit Kerja PBJ itu kemudian berbicara. Ia menyebutkan maksud kedatangan semua rekan kerja. Sipri lalu menyampaikan motivasinya. Memastikan, bahwa seluruh teman masih mengingatnya. Terus, selalu, ikut mendoakan kesembuhan Pak Yaved.
Doa, mengakiri perjumpaan kami di Jum'at terakhir dalam Bulan Juli ini. Foto bersama, mengabadikan momen indah itu. Hidangan rumah, membasahi dahaga kami. Sejuknya teras, menggoda beberapa teman meminta kuntum. Dibolehkan. Dengan tangkas, hampir semua bunga kami selesaikan.
Sambil berseloroh, Bapa Yaved bilang. "Harus hidup o... Beta su kasih dengan pot o..." Canda beraksen Kupang itu, sontak membuat kami tertawa serempak. Senang. Sebagian besar kami kaget. Rindu dan tau, gurauan itu sudah lama tidak terdengar. Persis, seperti saat beliau sehat dulu. Semoga Tuhan menjagamu, mantan Lead Auditor ISO 9001:2015 kami.