Sekolah Pasar Modal
Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Wilayah NTT bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi NTT melalui Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan (PAP), menyelenggarakan Sekolah Pasar Modal (SPM) di Kupang, Selasa (28/6). Sosialisasi dan edukasi kali ini ditujukan kepada para pejabat struktural dan fungsional perangkat daerah lingkup Pemerintah Provinsi NTT, pimpinan BUMD dan perguruan tinggi. Mengambil tempat di Resto Subasuka Paradise, Kota Kupang.
Kegiatan ini, merupakan salah-satu bentuk tindalanjut arahan Gubernur NTT, pada acara peresmian Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi NTT. Untuk membangun environment investasi yang sehat dan mendorong UMKM skala kecil dan menengah, menjadi emiten di BEI. Kegiatan SPM ini dihadiri oleh lebih dari seratus peserta. Diawali dengan sambutan Kepala OJK Provinsi NTT, Japarmen Manalu. Dilanjutkan dengan sambutan, sekaligus membuka kegiatan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan NTT, Ganef Wurgiyanto.
Pemateri dalam kegiatan SPM adalah Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan NTT Dr. Lery Rupidara, Kepala Kantor Perwakilan BEI NTT, Adevi Sabath Sofani dan Representative Officer PT. Phillip Sekuritas Indonesia Cabang Kupang, Aden Mahesta Lakapu. Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan NTT bersama Kantor Perwakilan BEI NTT menyatakan komitmen, untuk menjalin edukasi, kolaborasi berkelanjutan. Untuk memasyarakatkan pasar modal, serta memberi dampak nyata dalam peningkatan literasi keuangan di wilayah ini. Juga, untuk meningkatkan kapasitas pembiayaan dan investasi.
Sejak awal, Pemerintah Provinsi NTT telah merespon positif dan terlibat aksi kolaborasi. Diharapkan, adanya efek lanjut dari kegiatan ini. Agar literasi berikut aksi pasar modal semakin inklusif, mendorong pertumbuhan investor dan emiten, mendorong pengembangan UMKM sebagai sektor dominan ekonomi masyarakat. Para pejabat yang mengikuti sekolah ini diminta dapat memainkan peran gandanya, sebagai subyek privat dan pejabat publik. Berpengaruh menginklusifkan isu, berikut praktik pasar modal di NTT.
Kepala Biro PAP dan Kepala Perwakilan BEI NTT menyampaikan apresiasi dan terima kasih mereka, dalam acara itu. Untuk semua bentuk partisipasi lembaga terkait, juga kepada peserta yang menunjukkan antusiasmenya. Menurut mereka, hal ini menjadi sinyal modernitas sektor jasa keuangan. Menjadi upaya peningkatan akses dan kapasitas pembiayaan, investasi melalui pasar modal. Mendukung pembangunan ekonomi, khususnya UMKM di NTT.
Asisten Ekbang NTT dalam sambutannya, memotivasi peserta dan menegaskan pentingnya sektor modal dalam pembangunan. Perlu dimulai dari kebiasaan masyarakat sehari-hari. Kepala OJK NTT menegaskan, dinamika sektor jasa keuangan di NTT dan dukungannya, terhadap macam aktivitas edukasi, seperti kegiatan SPM ini.
Nara sumber dari BEI NTT dan pihak Sekuritas memaparkan secara gamblang, cara kerja bursa efek. Perwakilan BEI NTT menyampaikan peluang, praktik dan risiko pasar modal. Highlightnya di NTT antara lain, sudah ada 45.537 investor pasar modal per Mei 2022. Telah ada 11 galeri investasi BEI. Nilai transaksi sejak Bulan Januari hingga Mei 2022 mencatatkan angka Rp.1,2 Trilyun. Telah ada setidaknya 15.990 investor saham per Mei 2022. Untuk Kota Kupang sendiri, telah berkantor dua perusahaan sekuritas.
Lebih teknis, dijelaskan struktur pasar modal Indonesia. Peran OJK dan beragam istilah teknis dalam dunia bursa. Tak lupa, ditambahkan cara mengakses 787 emiten dengan kode sahamnya.
Pemahaman dan cara kerja saham, obligasi dan reksadana. Agar terhindar dari berbagai tawaran investasi bodong, peserta diminta memahami 3P langkah operasional (paham, punya dan pantau). Perhatikan juga 2L, Legalitas perusahaan dan Logisnya tawaran.
Dalam kesempatannya berbicara, Kepala Biro PAP menyajikan dinamika perekonomian NTT. Kondisi dan permasalahan, arah kebijakan, positivisme pasar modal bersama penanaman modal. Untuk peningkatan kapasitas pembiayaan dan investasi pembangunan daerah. Juga, dimaksudkan untuk peningkatan literasi dan inklusi keuangan. Terutama, untuk mendukung pengembangan UMKM dan produk, komoditi unggulan daerah dan rencana-rencana aksi kolaborasi bersama Perwakilan Bursa Efek Indonesia NTT.
Kepala BEI NTT kemudian mengemukakan rencana kegiatan bulan Juli, dengan skala dan intensitas yang lebih luas lagi. Para peserta tampak antusias. Kepala Biro PAP mempersuasi mereka, agar melipatgandakan efek SPM yang telah diikuti ini, kepada lingkungan sekitar. Menjadi subyek privat maupun publik, terkait informasi dan aksi sektor pasar modal. Sebagai cara membangun diri sendiri dan membangun daerah, bangsa dan negara.
Salam NTT Bangkit, Mewujudkan Masyarakat Sejahtera.