Yani Lakisina Siap Undur Diri
Hari ini, Kamis (18/8/2022) kami kembali berbahagia. Rekan sejawat kami, Yani Lakisina berulang tahun. Persis, satu hari setelah perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 negara kita.
ASN yang diangkat tanggal 4 Juni di Tahun 2000 itu, kami tahtakan menjadi Raja Sehari. Semua mata, telinga, ungkapan hati, nyanyi dan doa bertema Yani. Pak Yani, Bapa Yani, Om Yani. Begitu beberapa variasi panggilan kami sehari-hari, untuk beliau.
Bapa Yani terkenal pendiam. Tidak banyak bicara. Tugasnya, lama dipercaya sebagai seorang driver. Juru mudi pimpinan perangkat daerah itu, telah banyak berganti atasan. Pernah juga melayani Kepala Biro PBJ NTT. Jelang akir masa tugasnya, Bapa Yani ada bersama teman-teman kami, di Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa.
Bapa Yani membantu rekan sejawat, mendokumentasikan naskah dinas. Penting, saat itu dibutuhkan. Dalam diamnya, Bapa Yani juga suka bercanda. Meski berperawakan besar, pria asal Sumba itu punya hati yang lembut. Hari ini, kami berkali-kali melihatnya, menyembunyikan air mata. Air mata haru dan bahagia.
“Wah, Bapa Yani ini, habis menang lomba, langsung pensiun e… Jangan menangis o...” begitu gurau beberapa teman, menggodanya dalam aksen Kupang. Kemarin, Bapa Yani jadi salah-satu pemenang lomba gigit kelereng. Hari ini, pembagian hadiahnya juga diacarakan.
Diawali dengan ungkapan duka rekan-rekan Biro PBJ, teruntuk ibunda terkasih Ignastius Bewat. Sang ibu, berpulang di Hari Selasa, 9 Agustus 2022. Siprianus Kelen,S.Sos,M.Si menyampaikan belasungkawa itu.
Acara selanjutnya, pembagian hadiah. Untuk sejumlah aksi ketangkasan, yang diperlombakan memeriahkan HUT RI tahun ini. Ada lomba makan kerupuk, gigit kelereng, memasukan pensil ke lubang botol, bottle flip, pasangan balon dan melempar target. Joget dan goyang memeriahkan, tidak dilombakan.
Nama-nama juara disebutkan. Bapa Yani, salah-satu pemenang balapan kelereng sambil menggigit sendok. Riuh tepuk tangan, ditujukan untuknya.
Pesan dan kesan dimintakan setelahnya. Atasan langsung, rekan dekat ambil suara. Semua mengucapkan selamat, untuk pertambahan usia. Mengungkap syukur dan bercerita, tentang kisah kebersamaan mereka. Kisah senang, juga dag dig dug, bersama Bapa Yani. Lucius Luly, salah-satu yang berbagi dengan humornya. Kisah perjalanan, pulang malam dari SoE. Mengikuti kegiatan Workshop bersama kabupaten Zona Timor, Rote, Sabu dan Alor di Kota dingin itu. Kami berterima kasih, untuk semua kenangan manis itu.
Sebelum pemotongan kue ulang tahun, Grup Vokal PalPale ambil waktu. Mereka menyanyikan tembang spesial, untuk Bapa Yani. Judulnya, Semua Karena Cinta. Lagu yang dipopulerkan Joy Tobing itu, berhasil menunda lapar semua yang hadir.
Sepatah kata Bapa Yani, ikut ditunda. Akan disampaikan, saat akhir masa tugasnya nanti. Di penghujung bulan ini. Doa, menutup syukur kelurga besar Biro PBJ hari ini. Hidangan Bakso, menunggu kami. Mak nyus, sedap…
Semoga berumur panjang, tetap sehat Bapa Yani. Jangan lupa, masih masuk kantor ya. Salam hormat kami untuk keluarga terkasih, semua di rumah. Semoga DIA, menjaga silaturahmi ini, mempertemukan kita kembali.