
Staf Khusus Gubernur Apresiasi Kinerja Biro PBJ NTT
“Pahami leadership style dari top leader kita. Gaya kepemimpinan Gubernur tersebut harus bisa mempengaruhi budaya kerja organisasi. Jangan takut, kita harus bisa sesuaikan ritme langkah kerja Pak Viktor yang cepat dan tidak biasa.”
Demikian salah-satu pesan Prof. Daniel D. Kameo,P.hD dalam acara kunjungan kerja Staf Khusus Gubernur NTT ke Biro PBJ NTT, Rabu (21/4/2021). Menurut Staf Khusus Gubernur bidang ekonomi dan pembangunan itu, aparatur Biro PBJ tidak perlu takut dengan Gubernur yang terkenal dengan gaya kepemimpinan yang out of the box itu.
Bersama DR.David Pandie,MS, Dr.Markus Hage,SH,MH dan H.Anwar Pua Geno,SH mereka hadir untuk meneguhkan spirit dan motivasi kerja para pejabat yang menahkodai unit kerja pengadaan barang dan jasa itu. Maksud dan tujuan kedatangan para Staf Khusus Gubernur NTT itu juga untuk mendorong percepatan kinerja perangkat daerah, mendukung pencapaian target-target program kerja Tahun 2021.
Kesempatan pertama diberikan kepada Kepala Biro Pengadaan Barang/Jasa NTT untuk menjelaskan profil perangkat daerahnya. Dalam paparannya, Siprianus K. Kelen,S.Sos,M.Si menjelaskan semua upaya percepatan, perkembangan program kegiatan beserta anggaran. Tak lupa disampaikan juga sumberdaya, bisnis proses, permasalahan dan tindak lanjut yang telah diambil dalam bidang pengadaan. Secara ditail dijelaskan perkembangan 4.533 paket pekerjaan tahun ini dengan nilai pagu lebih dari 6,7 Triliun Rupiah.
Untuk kelembagaan Biro PBJ sudah dinyatakan mandiri dalam struktur organisasi sekretariat daerah Provinsi NTT, tidak lagi bersifat ad hoc sejak Tahun 2017. Selanjutnya, pada Tahun 2018, Biro PBJ NTT mendapatkan penghargaan nasional dari LKPP RI sebagai salah-satu pusat keunggulan pengadaan barang jasa (Center of Excellence) dan berhak memperoleh sertifikat ISO 9001;2015 pada Tahun 2020. Meskipun begitu, Sipri mengaku masih membutuhkan sumberdaya manusia yang professional, berintegritas, mampu bekerja keras, cerdas dan tuntas dengan hati yang tulus.
Tiga kepala bagian yang hadir turut memperkaya diskusi dengan pendalaman pada beberapa topik penting. Beberapa topik dimaksud antara lain tentang kebijakan refocusing anggaran, upaya pemulihan ekonomi nasional yang bersumber dari PT.Sarana Multi Infrastruktur, kode etik pengadaan, pendampingan hukum, peran strategis lembaga pengadaan secara elektronik bersama tugas-tugas pembinaan dan advokasi.
Meramu pandangan ketiga rekannya, Prof.Kameo menyebutkan pentingnya pendekatan berbasis kinerja yang ramah lingkungan. Termasuk didalamnya, penerapan manajemen risiko dengan landasan kode etik pengadaan. Jika semua prestasi dan kinerja yang sudah baik itu dipertahankan bahkan ditingkatkan, niscaya Biro PBJ dapat menjadi satu etalase yang menentukan kinerja dan moral layanan pemerintah daerah.
Lebih lanjut dikatakannya, bahwa untuk memajukan daerah ini, diperlukan profesionalitas kerja, fokus kepada target-target pencapaian yang sudah disepakati dalam dokumen rencana pembangunan jangka menengah daerah periode 2018 hingga 2023 nanti. Bahkan, Kameo membagikan beberapa tips praktis untuk berkomunikasi dengan pimpinan. Ia meyakinkan para pejabat untuk tidak membawa perasaan pribadi dan mampu membedakan masalah personal dalam menjaga soliditas kerja tim.
Terhadap kualitas pekerjaan, juga ditekankan perlunya sense of ownership (sensitifitas/feeling kepemilikan). Biro PBJ diharapkan tidak abai memperhatikan kualifikasi penyedia dengan kualitas pekerjaannya. Bisa saja dilakukan monitoring paket-paket pekerjaan tanpa melibatkan perangkat daerah pemilik pekerjaan. Kegiatan ini dapat menjadi input berarti untuk Gubernur dan seluruh jajarannya. Komunikasi yang baik dengan semua pemangku kepentingan, menjadi kunci terbangunnya kepercayaan itu.
Lebih jauh, diingatkan kembali agar proses pengadaan tetap memperhatikan strategi pembangunan ekonomi daerah yang inklusif, berbasis kepada pemanfaatan sumberdaya lokal dan pembangunan yang berkelanjutan. Keberpihakan kepada pengusaha lokal menjadi penting, tentunya dengan tidak menyepelekan mutu komoditas.
Untuk menghadapi beragam ancaman dan godaan, beliau juga mengingatkan agar tidak khawatir dengan persoalan hukum. Ikuti saja aturan yang sudah ada, mereka siap membantu. Melihat respon para pejabat yang hadir, mereka semakin yakin bahwa semua pejabat sangat paham tugasnya. Kesan positif itu semakin menguat dalam diskusi karena para pejabat tanggap dengan perkembangan regulasi di bidang tugasnya. Mereka kembali mengapresiasi kinerja Biro PBJ NTT.
Pertemuan dengar pendapat yang terjalin akrab sejak pukul 11.30 Wita itu membuat hari terasa singkat. Tak terasa, jam kantor pun usai. Kegiatan diakhiri dengan canda gurau dan foto bersama.
Galery Kegiatan
{phocagallery view=category|categoryid=49|limitstart=0|limitcount=0|displayname=0}