Warta Biro Barjas

Biro Pengadaan Barang dan Jasa Provinsi NTT

Bertempat di Aula Sta.Maria Immaculata, Kampus Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, pada Minggu (4/9) dilaksanakan Pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik II Tingkat Provinsi NTT, Tahun 2022. Demikian rilis yang kami terima.

Acara pembukaan tersebut, diawali dengan Perayaan Misa. Dipimpin langsung oleh Uskup Agung Ende Mgr.Vincentius Sensi Potokota,Pr, Uskup Agung Kupang Mgr.Petrus Turang,Pr dan Uskup Atambua Mgr.Dominikus Saku,Pr.

Wakil Gubernur NTT, Drs.Josef Adreanus Nae Soi,MM dalam sambutannya berpesan, kepada seluruh peserta Pesparani. Untuk, menjaga semangat persaudaraan, serta menjunjung toleransi dalam kebhinekaan. "Atas nama Pemerintah dan masyarakat NTT, saya mengucapkan selamat datang. Bagi seluruh peserta Pesparani di Kota Kupang. Mari, kita ikuti perlombaan ini dengan hati yang riang gembira. Menjaga persaudaraan, serta kebersamaan umat katolik. Menjunjung nilai toleransi antar umat beragama, dalam kebhinekaan kita," begitu ujar Wagub Nae Soi.

"Pesparani, merupakan aksi kolaborasi, komprehensif dan integral. Jangan hanya bernyanyi, untuk mau menang. Saling mengalahkan. Tetapi, kita bernyanyi untuk bergembira. Ini juga kita lakukan, sebagai ungkapan rasa syukur kita, bagi Tuhan. Pada bulan Oktober nanti, kita akan menjadi tuan rumah, Pesparani Tingkat Nasional. Mari kita tunjukan bahwa, melalui Pesparani, NTT memiliki misi. Untuk, menyebarkan toleransi di Bumi Nusantara. Jadikanlah NTT, sebagai contoh toleransi bagi provinsi yang lain," jelas Wagub Josef.

Sementara itu, Uskup Ende Mgr.Vincentius Sensi Potokota,Pr mengatakan, Pesparani Katolik sebagai wujud nyata rasa syukur umat katolik. Untuk memuliakan nama Tuhan. "Pesparani adalah ungkapan iman kita, dalam pagelaran seni religi katolik. Untuk, selalu memuliakan Tuhan. Atas segala berkat dan karunia yang IA berikan. Ungkapan komitmen, untuk bekerja sama dengan rahmat Tuhan. Bahwa, tumbuh kembang iman umatnya, semakin kokoh," kata Uskup Vinsensius.

"Penyelenggaraan pesparani kali ini dalam situasi kurang beruntung. Karena, dalam keadaan krisis global dan multisektoral. Namun, kepercayaan iman, jauh lebih kuat dari kendala dan tantangan. Kita optimis, pesparani tingkat provinsi ini dan tingkat nasional nanti, akan berjalan dengan sukses," tambah Uskup Vincentius.

Pada tempat yang sama, Ketua Umum Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Provinsi NTT, Frans Salem menyebutkan kegiatan ini, memiliki banyak rintangan. Setelah, sebelumnya kita diterpa pandemi covid 19. Di balik itu semua, pelaksanaan pesparani ini didukung sumbangsih. Donatur dari berbagai pihak. Ini menjadi simbol gotong royong, momentum solidaritas sosial bagi kita semua. Lintas agama dan suku. Pesparani memperkokoh konsolidasi intern dan umat lintas agama.

Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan pesparani Katolik Nasional (LP3KN) Adrianus Meliala juga meminta dukungan semua pihak. "Saya harapkan dukungan kita semua, untuk menyukseskan Pesparani Katolik II Tingkat Provinsi NTT ini. Tentunya, keberhasilan melaksanakan Pesparani Tingkat Provinsi ini juga akan berdampak positif, pada pelaksanaan Pesparani Tingkat Nasional, yang juga akan diselenggarakan di Provinsi NTT," ungkapnya.

Dalam Laporan Ketua Umum Panitia, Drs.Sinun Petrus Manuk menjelaskan Lomba Pesparani kali ini terdiri dari Lomba Paduan Suara, Lomba Mazmur, Lomba Cerdas Cermat Rohani dan Lomba Bertutur Kitab Suci. Secara teknis, dibagi dalam 13 mata lomba. Diselenggarakan, dengan dua metode berbeda yakni, metode luring (luar jaringan) dan metode daring (dalam jaringan/rekaman).

Delapan Mata lomba yang digelar dengan metode luring (offline) adalah Paduan Suara Dewasa Campuran; Mazmur Anak; Mazmur Remaja; Mazmur OMK; Mazmur Dewasa; Cerdas Cermat Rohani Anak; Cerdas Cermat Rohani Remaja; Bertutur Kitab Suci. Sementara, untuk lima mata lomba yang digelar dengan metode daring (dalam jaringan) adalah Paduan Suara Anak; Paduan Suara Remaja Gregorian; Paduan Suara OMK Campuran; Padua Suara Dewasa Wanita; dan Paduan Suara Dewasa Pria Gregorian.

Peserta berasal dari kontingen 20 kabupaten dan satu kota. 20 Kabupaten, diantaranya Kabupaten Flores Timur mengutus 54 orang. Kontingen Sikka dengan 34 orang. Selanjutnya Ende 50 orang, Ngada 37 orang, Manggarai Timur 45 orang, Manggarai 30 orang , Manggarai Barat 5 orang, Alor 50 orang, Lembata 44 orang, Sumba Timur 34 orang, Sumba Tengah 8 orang , Sumba Barat 6 orang, Sumba Barat Daya 4 orang, Sabu Raijua 38 orang, Rote Ndao 39 orang, TTS 52 orang, TTU 41 orang, Belu 14 orang, Malaka 40 orang, Kabupaten Kupang 36 orang. Kota Kupang menutus 46 orang. Kabupaten Nagekeo, tidak ikut ambil bagian sebagai peserta.

Kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 4 hingga, 7 September 2022. Dilaksanakan di beberapa lokasi. Diantaranya, Kampus Universitas Katolik Widya Mandira Kupang. Menggunakan Aula Serba guna Sta.Maria Immaculata, Auditorium St.Paulus dan Ballroom St.Hendrikus Lt.4 Gedung Rektorat. Tempat lainnya, Aula Gereja Sta.Maria Assumpta Kupang dan Aula Gereja St. Yoseph Naikoten Kupang.

Untuk diketahui Provinsi NTT juga mendapat kepercayaan untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Pesparani Tingkat Nasional. Akan dilaksanakan pada tangal 28 Oktober, hingga 31 Oktober 2022 nanti. Diikuti, ribuan peserta dari 34 provinsi di Indonesia. Semoga acaranya sukses, lancar.

 

Artikel Lainnya :

Biro Pengadaan Barang dan Jasa

ProvinsiN T TNusa Tenggara Timur
Alamat
Sayap Timur Gedung Sasando Lt.2
Jl. El Tari No.52
Kota
Kupang
Nusa Tenggara Timur
Indonesia