Percepatan Penanggulangan Bencana Erupsi Lewotobi
Penjabat Gubernur NTT, Dr.Andriko Noto Susanto,SP,MP mengikuti Rapat Percepatan Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang dipimpin oleh Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka secara virtual di Ruang Kerja Gubernur pada Selasa (12/11).
Wapres Gibran pada rapat tersebut menyampaikan sejumlah arahan terkait penanganan bencana dan pemulihan pasca bencana. Beliau menekankan pentingnya beberapa hal. Pertama, Ia menghimbau agar pemerintah daerah dan kementerian terkait segera memfasilitasi pengungsi mandiri yang tinggal di daerah terdampak agar segera direlokasi. Ia menegaskan agar proses pembangunan nantinya harus melibatkan masyarakat agar sesuai dengan kebutuhan mereka. "Pengungsi mandiri yang tinggal di daerah bahaya mohon difasilitasi. Saya mohon bapak dan ibu untuk perencanaan relokasi agar dimatangkan, jangan sampai sudah dibangun tetapi warga tidak mau tinggal," ujarnya.
Kedua, Beliau juga menekankan pentingnya verifikasi data yang akurat, terutama terkait kerusakan rumah, pengungsi mohon dibagi antara pengungsi umum, ibu hamil, ibu menyusui, lansia dan anak-anak sehingga pelayanan kesehatan dan kebutuhan dasarnya tepat sasaran. Ketiga Ia menekankan untuk tetap waspada dengan potensi dampak bencana susulan lainnya terlebih sudah mulai memasuki musim hujan dipenghujung tahun.
"Mohon mengantisipasi potensi banjir lahar gunung Lewotobi Laki-Laki, karena sudah masuk musim hujan dan menjadi perhatian bahwa saat ini Gunung Rokatenda di Kabupaten Sikka juga sudah mengalami kenaikan status ke level dua atau waspada," tambahnya.
Penjabat Gubernur Andriko menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat untuk perhatian dan respon cepat mengantisipasi dampak dari bencana ini.
Kami akan menambahkan bahwa terkait dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, dimana berdasarkan laporan dari Penjabat Bupati Manggarai Barat bahwa Bandara Komodo Labuan Bajo untuk sementara ditutup karena ikut terdampak. Telah dibuka Posko bersama layanan penyeberangan Labuan Bajo ke Sape Bima, Provinsi NTB dengan menggunakan 66 kapal dengan jumlah penumpang ke luar Labuan Bajo mencapai 1.027. Hingga saat ini masih terjadi antrean di PT. Pelni,” ucapnya.
Sejumlah langkah tindak lanjut juga terus dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk mengantisipasi dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
“Kami juga terus mengoptimalkan fungsi pos komando penanganan darurat bencana melalui koordinasi teknis lapangan lintas sektor, pendistribusian logistik dan obat-obatan terus dilakukan kepada masyarakat terdampak. Kemudian, terus mengupdate dampak kerusakan yang berkembang serta menyiapkan skenario (kontigensi plan) untuk pelaksanaan Pilkada tanggal 27 November 2024, khususnya di TPS rawan bencana. Lalu, memasuki musim penghujan, Pemerintah Provinsi NTT juga telah menyiapkan 1.000 kulambu untuk mengantisipasi penyakit malaria dan menyediakan 2.000 vaksin dan akan menambah 1.000 vaksin lagi untuk mengantisipasi virus rabies.”
Kemudian, Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri Rasyid,S.Pi,M.Si yang turut hadir secara virtual menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat dan provinsi dalam penanganan pasca erupsi. Namun, beliau menyampaikan perlunya peningkatan frekuensi pelayanan kesehatan di lokasi pengungsian.
"Kami sangat membutuhkan penambahan akomodasi kapal feri untuk pendistribusian bantuan terutama untuk penyediaan fasilitas pendukung seperti tangki air bersih dan penambahan toilet umum bagi masyarakat. Sulitnya mendapatkan pasokan air bersih di lokasi pengungsian menjadi tantangan tersendiri," imbuhnya.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait didampingi Kepala BNPB, Suharyanto dalam keterangan pers usai rapat tersebut menyampaikan, sudah dibicarakan dari berbagai aspek, juga sudah dimonitor langsung ke pusat pengendalian dan persiapan logistik. Obat-obatan telah didistribusikan ke lokasi dan pembiayaan sudah siap disupport Menteri Keuangan. Bersama BNPB dan pemerintah daerah dikoordinasikan penyiapan lokasi relokasi bagi masyarakat terdampak. Direncanakan, Wapres akan ke Kabupaten Flores Timur setelah kunjungan di Toraja dan Makasar.
Sementara Kepala BNPB, Suharyanto menyebutkan, “Tanggap darurat yang direncanakan oleh Penjabat Bupati Flores Timur adalah 58 hari dan telah memasuki hari ke-8. Tetapi, tentu saja kita tidak menunggu sampai tahap tanggap darurat selesai baru kita memasuki tahap rehabilitasi.”
Disebutkan bahwa hingga hari ke-8 ini Erupsi Gunung Lewotobi masih terjadi, meskipun yang terbesar terjadi pada Hari Sabtu (10/11) dengan ketinggian mencapai 5 Km. Hingga hari ini sejak erupsi awal pada Sabtu (3/11) sudah terjadi 54 kali letusan. Tercatat ada 11.553 Orang yang tersebar di delapan titik pengungsian terpusat.
Lebih lanjut dikatakan bahwa hari ini juga, TNI akan menggeser KRI Ahmad Yani. Seperti yang penyampaian Menteri PKP sebelumnya, relokasi berada di dua titik lokasi dengan luas 50 Hektar dan akan diberikan dana tunggu hunian bagi masyarakat yang rumahnya rusak berat dengan jumlah bantuan sebesar Rp. 500 ribu per Kepala Keluarga selama enam bulan.