Hot News
Asean Summit, NTT
27 Apr09:52:18 AM
Implementasi TOTP
18 Apr07:55:24 PM
Dua Etalase Baru
08 Mar10:13:59 AM

Warta Biro Barjas

Biro Pengadaan Barang dan Jasa Provinsi NTT

“Apa hebatnya saya? Apa baiknya saya? Apa lebihnya saya, sehingga teman-teman merayakan ulang tahun saya dengan cara yang istimewa seperti ini?“

Pertanyaan retorik bernada refleksi itu terlontar dari mulut Ronis Alberth Mayopu,S.Sos,M.Si. Ya, Kepala Bagian Pembinaan dan Advokasi Biro PBJ NTT itu menggugat. Ia sekaligus mengungkapkan rasa syukur, untuk ujud kasih yang diterimanya pagi itu, Senin (9/5/2022).

Perayaan hari ulang tahun beliau sebenarnya jatuh sehari sebelumnya, tepat di Hari Minggu. Syukuran memasuki usia 58 tahun itu diacarakan biro sesudahnya. Dirayakan bersama rekan-rekan sejawat pada Hari Senin, selepas apel pagi bersama. Tercatat, beliau terlahir di Kolana, Kabupaten Alor, pada tanggal 8 Mei 1964 silam.

“Ini adalah perayaan ulang tahun terhebat yang pernah saya rasakan. Terima kasih untuk perhatian, bentuk kasih bapak dan ibu, teman-teman semua pada peringatan hari lahir saya ini,” begitu ucap Roni haru.

Dalam ungkapan hatinya, pria ramah asal Pulau Kenari itu kemudian berkisah. Alumnus Akademi Pemerintahan Dalam Negeri Kupang di Tahun 1988 itu mengurai perjalanannya. Selama 31 tahun 7 bulan, ia mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara. Pernah mengalami masa dimana, Drs.Bambang Sage,M.Si yang adalah seorang junior, sempat menjadi atasannya. Mandek dalam karir, menduduki jabatan eselon empat selama hampir 20 tahun. Meski begitu, ia tetap bisa bersyukur. Bisa memaknai waktu Tuhan, sebagai waktu yang terbaik. Selalu mampu, menemukan setiap keindahan rancangan Tuhan, dalam seluruh ziarah hidupnya.

Roni kemudian menyampaikan permintaan maafnya, karena tidak sempat membalas satu-persatu ucapan dalam grup biro. Kebiasaan bersyukurnya adalah menyendiri. Bersimpuh dalam doa, sembari merenungkan penyertaan Tuhan dalam hidupnya, hari lepas hari.

“Lilin kue ulang tahun ini saya tiup. Tetapi, lilin persaudaraan tetap menyala di hati saya. Tidak akan mati. Daftar hadir biro ini juga sudah saya ambil. Ada 70 nama karyawan di unit kerja ini yang akan saya simpan. Terus saya bawa, akan saya kenang sebagai saudara, dalam perjalanan hidup selanjutnya,” tambah suami dari ibu Dina Miha Balo itu, sambil menunjukan absensi biro di tangannya.

“Semua ASN pasti mencapai batas usia pensiun. Tapi, ada begitu banyak orang juga yang tidak bisa mencapainya. Karena banyak hal, misalnya karena telah lebih dulu dipanggil Tuhan. Karenanya, jika saya bisa berdiri sehat sampai usia seperti ini, tentu ada maksud Tuhan,” tambah Roni sembari memotivasi semua yang hadir untuk memberi diri, dengan unjuk kerja terbaik.

Waktu tidak bisa diputar kembali. Karenanya, ia juga meminta maaf untuk semua kesalahan yang pernah dibuat. Dalam relasi kerja, dengan ragam dinamika. Terhadap gaya memimpin dan pendekatan yang dipakai, mungkin melukai beberapa rekan. Akhirnya, ayah dua orang anak itu berpesan, agar bekerja lebih baik. Karena, kompleksnya tantangan kerja di masa depan.

Sepatah kata dari ibu Teodora Lue, pun teracarakan. Karyawati yang sudah bekerja lebih dari 25 tahun itu kemudian berujar. Memutar kembali memori, pengalaman kebersamaannya dengan pribadi Roni Mayopu, saat di Biro Kepegawaian dulu.

“Bapa Roni ini kalau marah, lain. Pasti senyum. Beliau punya cara sendiri, elegan. Tapi kalau beliau tidak marah, kita rasa lebih sakit. Jadi, kita pasti segera introspeksi diri, perbaiki sikap,” cerita karyawati yang akrab disapa Mama Dora itu.

Disebutkan, Pak Roni terkenal disiplin. Beliau bisa marah, tetapi bisa tetap sambil tersenyum. Ia menjadi pimpinan yang disegani, sekaligus disayangi semua rekan kerja.

Diacarkan juga penyerahan cenderamata dari teman-teman Biro PBJ. Secara simbolis, sebuah cincin emas disematkan kepala biro, Siprianus Kelen,S.Sos,M.Si ke jari manisnya. Perwakilan bagian kemudian diberi waktu menyampaikan pesan dan kesannya.

Drs.Bambang Sage,M.Si, sang junior, yang disebutkan namanya bersaksi. Kepala Bagian LPSE itu membenarkan semua cerita dan riwayat perjalanan, bersama Pak Roni. Kisah spesial mereka ada di Tahun 2010. Kisah tentang perjuangan awal, ketika merintis berdirinya kelembagaan Biro PBJ sebagai perangkat daerah mandiri. Saat itu, fungsi lembaga ini masih tergabung dalam unit kerja yang dikenal dengan nama Biro Administrasi Pembangunan.

“Kaka Roni ini tidak hanya bicara. Kalau terkait tugas, beliau pasti bergerak all out . Dan, hasilnya sudah pasti bisa ditebak, berhasil. Ya, banyak kerja besar yang sukses, karena sentuhan dingin senior saya ini, dari balik layar. Dia tidak ingin dikenal, jelas, tidak mau mengklaim,” ujar Bambang, mengenang dengan respek.

Seakan tidak rela berpisah. Pada Hari Jum'at di tanggal 27 Mei, kembali diagendakan acara pelepasan. Sebuah bingkisan diserahkan. Dalam hadiah sederhana itu, dirangkum setidaknya empat predikat positif untuk pribadinya. Sebutan sebagai guru, senior, rekan kerja bahkan kekasih hati disematkan untuknya.  

Seluruh ASN Biro PBJ berkumpul kembali, dalam rasa syukur yang dalam. Lantunan doa dan lagu, menyemarakan momen itu. Semua berharap, Bapa Roni Mayopu bersama istri dan kedua anak mereka terus dilimpahi berkat. Menjadi ladang berkat, bagi lebih banyak orang lagi. Semoga, Ya dan Amin.

 

 

 

 

 

Artikel Lainnya :

Biro Pengadaan Barang dan Jasa

ProvinsiN T TNusa Tenggara Timur
Alamat
Sayap Timur Gedung Sasando Lt.2
Jl. El Tari No.52
Kota
Kupang
Nusa Tenggara Timur
Indonesia