Latihan Kader Dasar
Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, SP,MP, menghadiri dan membuka secara resmi kegiatan Latihan Kader Dasar (LKD) serta Konferensi Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi NTT yang digelar di Aula Arafah, Asrama Haji Kota Kupang, pada Minggu (1/12). Turut hadir mendampinginya pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Ruth Lasikodat.
Acara yang mengangkat tema Fatayat NU Berpartisipasi Aktif dalam Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di NTT Menuju Indonesia Emas itu dimaksudakan untuk memperkuat kaderisasi dan sinergi organisasi, menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan di wilayah NTT.
Mengawali sambutannya, Penjabat Gubernur NTT mengucapkan selamat kepada seluruh masyarakat NTT yang telah ikut menyukseskan pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024 ini, untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah. Semoga para kepala daerah terpilih dapat mengemban amanah dari masyarakat NTT dalam meningkatkan kesejahteraannya. Siapapun yang terpilih adalah kader terbaik bangsa.
Tak lupa disebutkan bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi di Flores Timur. Musibah itu merupakan duka kita semua. Karenanya, pemerintah sangat membutuhkan kerjasama semua elemen, termasuk Fatayat NU untuk meringankan beban para korban bencana di wilayah terdampak melalui solidaritas dan bantuan nyata.
Andriko juga menyampaikan beberapa poin strategis terkait peran LKD sehingga dapat menjadi wadah untuk melatih kemampuan diri dalam menyikapi berbagai persoalan yang ada di tengah-tengah masyarakat saat ini. Agar dapat berkontribusi juga bagi kemajuan daerah.
Seperti sudah ketahui bahwa masalah mendasar di NTT adalah Kemiskinan, Kemiskinan Ekstrem serta Stunting. Fatayat NU diharapkan juga mengambil peran dalam meminimalisir beberapa kasus bunuh diri, kekerasan terhadap perempuan dan Tindak Pidana Perdagangan Orang.
Beliau berharap, melalui event ini dapat ditingkatkan kualitas sumber daya manusia setiap kader. Agar digiatkan pelatihan dan pendidikan mulai dari tingkat pengurus kabupaten, kota hingga desa/kelurahan serta RT/RW sehingga terbentuk kader yang memahami visi dan misi Fatayat NU, berkomitmen terhadap organisasi serta pengembangan potensi diri menjadi pemimpin yang handal, mendukung pemerintah mengatasi berbagai persoalan.
Diingatkan juga kepada setiap pengurus Fatayat NU agar selalu terlibat menjaga nilai-nilai toleransi dan kerukunan umat beragama di Provinsi NTT. Supaya tetap terpelihara semangat toleransi dan kerukunan umat beragama yang sudah lama dirawat di daerah ini.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah, dalam sambutannya menekankan pentingnya tiga indikator utama yang harus dijalankan oleh Fatayat NU. Pertama, Penguatan Struktur Kelembagaan, Dengan telah terbentuknya 14 cabang Fatayat NU di kabupaten/kota di NTT, diharapkan setiap kader dapat membuktikan bahwa Fatayat NU adalah organisasi yang aktif dan bermanfaat bagi masyarakat. Kedua, Penguatan Kader. Pelaksanaan jenjang pelatihan seperti LKD ini harus terus ditingkatkan untuk membangun kapasitas dan kualitas kader.
Ketiga, menyangkut Program Kerja. Program kerja yang disusun oleh Fatayat NU itu harus berbasis isu daerah, dirumuskan berdasarkan problematika daerah, khususnya dalam isu pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Disesuaikan dengan tantangan era digital yang menuntut kader melek teknologi informasi sehingga dapat juga berperan dalam mengantisipasi berbagai potensi kejahatan melalui gadget.
Ditegaskannya bahwa Ber-Fatayat berarti Berhikmah. Dengan niat tulus, diyakini bahwa apapun tantangannya pasti dapat dilalui bersama. Harapnnya, kegiatan ini menjadi langkah strategis bagi Fatayat NU dalam menguatkan perannya di tengah masyarakat NTT, mendukung pembangunan daerah secara holistik.