Kuliah Umum di Unhan-Ben Mboi
Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, SP,MP berkesempatan memberikan kuliah umum kepada para peserta didik Politeknik Ben Mboi Universitas Pertahanan RI di Belu pada Hari Jumat (6/12).
Wakil Dekan I, Marsekal Pertama TNI, Dr.Drs. Tatar Bonar Silitonga, M.Si beserta jajaran menyambut kedatangan Penjabat Gubernur NTT dengan iringan musik adat Belu. Dibawakan oleh barisan rapi para kadet Unhan di halaman depan gedung kampus yang resmi hadir pada 24 Maret 2022 lalu.
Mengawali materi kuliah umum bertema Menuju Nusa Tenggara Timur Daulat Pangan Bersama Wirausaha Muda Politeknik Ben Mboi, Andriko menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Presiden Prabowo Subianto atas pembangunan Universitas Pertahanan di kabupaten yang berbatasan dengan Timor Leste itu. Saat ini mereka sudah mendidik empat angkatan dan meluluskan angkatan pertama tahun ini juga.
Di hadapan 175 kadet mahasiswa tingkat III Andriko menyebut bahwa pembangunan kampus dengan tujuh program studi itu merupakan ujud nyata kehadiran Negara. Karenanya, beliau menggugah kebanggan seluruh peserta didik yang ditempa supaya nantinya bisa dipanen menjadi pemimpin bervisi misi besar, membangun daerah ini, menjadikan Indonesia bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Penjabat Andriko menilai kehadiran pendidikan vokasi tiga tahun ini sangat strategis mencetak sumber daya manusia unggul di wilayah perbatasan. Dalam paparannya ditekankan pentingnya memaksimalkan produksi pertanian dalam negeri guna mengurangi ketergantungan pada impor, menguatkan kemandirian pangan dengan pemberdayaan potensi lokal, termasuk diversifikasi pangan.
Beberapa poin krusial disampaikan mengahadapi isu-isu krusial NTT antara lain soal kemiskinan, kemiskinan ekstrem dan stunting. Ia mengajak mahasiswa tingkat akhir untuk ikut mengambil peran mengatasi tantangan ini melalui pendekatan inovatif dan kolaboratif. Sebagai agen perubahan mereka diharapkan untuk tidak hanya mengidentifikasi masalah, tetapi juga menjadi bagian dari solusinya.
Pengembangan pangan biru (blue food) seperti rumput laut dan hasil perikanan dapat menjadi alternatif yang ramah lingkungan dan mendukung ketahanan pangan di tengah meningkatnya tekanan terhadap lahan pertanian. Dipaparkan juga Gerakan Kemanusiaan Percepatan Penanganan Stunting Terpadu (GKP2ST) melalui pendampingan pola orang tua asuh untuk memastikan terpenuhinya gizi dan tumbuh kembang optimal.
Motivasi turut disampaikan untuk menghadirkan Generasi Agripreneur yang sukses. Menjadi pemuda yang mampu memanfaatkan potensi sumber daya lokal dan teknologi untuk menciptakan peluang usaha di sektor pertanian dan pangan.
Sekarang, lembaga pendidikan vokasi ini telah memiliki empat angkatan, akan terus dibenahi untuk memenuhi kebutuhan tenaga terampil profesional. Seluruh mahasiswanya dibekali dengan skill taktis, menjadikan institusi ini sebagai salah-satu pusat pendidikan tinggi strategis di batas darat Indonesia.