Inovasi Atau Mati
Disrupsi digital telah menghantam roboh banyak industri raksasa. Dampak revolusi digital itu makin terasa, saat robot mengganti kerja otot. Digitalisasi, tak bisa dibendung lagi. Karenanya, birokrasi kita harus juga bertransformasi.
Hal itu ditegaskan Abdullah Azwar Anas, dalam audiensinya selaku Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) bersama Gubernur, Walikota, para Bupati serta ASN lingkup Pemerintah Provinsi NTT di Aula El Tari Kupang, Senin (3/10).
Sebelumnya, mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) itu sempat melayat ke rumah duka Sekretaris Daerah NTT, alm.Domu Marandoy. Dalam lawatan kerjanya, untuk meresmikan Mall Pelayanan Publik di Kabupaten Belu, mantan Bupati Banyuwangi itu pun sempat meninjau langsung Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) dan pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di Polresta Kupang Kota.
Dalam sambutan pembukanya, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menyebut soal Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kinerja (P3K) dan tenaga honor. Agar, pembiayaan tenaga P3K bisa dibantu Pemerintah Pusat. Supaya juga ada keseragaman, test penerimaan honorer, harus dengan passing grade tertentu.
Lebih teknis, Gubernur meminta agar para Bupati mempercepat proses pelayanan perizinan.
Tak ingin mengeluh, Gubernur mengatakan bahwa tugas pelayanan publik menjadi sangat menarik walaupun tantangannya luar biasa. Untuk itu, beliau meminta kesediaan MenPAN-RB untuk memberikan arahan, masukan, motivasi agar pelayanan publik di NTT makin baik.
Azwar menjelaskan, dua dari lima prioritas kerja pembangunan nasional. Keduanya adalah, pembangunan sumberdaya manusia dan penyederhanaan birokrasi. Birokrasi akan disederhanakan hingga dua layer saja. Kendalanya, bukan hanya soal administrasi tetapi juga soal kultur.
Menyampaikan optimisme bangsa, beliau memaparkan data-data ekonomi kita yang sangat kuat. Indonesia, sudah berada di jalur yang benar. Tahun 2050, Indonesia berpotensi menjadi empat besar negara dengan ekonomi terkuat di dunia.
Perbandingan pertumbuhan ekonomi dunia dalam kuartal kedua tahun ini. Posisi Rupiah yang masuk dalam jajaran mata uang berkinerja baik di Asia. Termasuk, probabilitas yang kecil, terhadap resesi.
Mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) itu menjelaskan pentingnya berubah, dari model birokrasi masa lalu yang berbasis aturan. Menuju birokrasi masa depan yang berbasis kinerja, berdampak dan kolaboratif.
Supaya orang mau datang ke NTT bukan hanya karena wisatanya. Tetapi, juga karena bagusnya pelayanan publik.
Transformasi organisasi, transfromasi sumberdaya manusia aparatur dan transformasi sistem kerja. Menjadi organisasi yang ramping, agile, fleksibel dan kolaboratif. Didukung oleh sumberdaya manusia aparatur yang terampil, kompeten dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berkali-kali sosok yang dikenal kaya dengan inovasi itu menekankan pentingnya sumber daya manusia. Aparatur yang berkompeten, terampil dan menguasai IPTEK. Penguasaan IPTEK ini sangatlah penting, karena siapa yang tidak menguasai teknologi maka ia akan kalah dalam kemajuan.
Mengutip teori manajemen Peter Drucker, disebutkan pentingnya kecepatan, inovasi dan marketing. Mengajak belajar ramah, dari cara kerja satpam perbankan yang humanis. Memahami media sosial, mencermati perilaku penggunanya, menggunakan pendekatan yang tepat untuk meningkatkan pelayanan publik.
Media sosial menjadi penting. Kita memiliki 191 juta pengguna media sosial di Tahun 2022. Kampanyekan pelayanan pemerintah, semua kerja hebat gubernur, kepada rakyat. Karena itu akan meningkatkan kepuasan masyarakat, kepercayaan terhadap kinerja pemerintah.
Disebutnya bahwa, negara ini butuh sumberdaya aparatur yang berkualitas, untuk mendukung kemajuannya. Karenanya MenPAN-RB itu mengharuskan agar, kualitas sumber daya manusia terus ditingkatkan kapasitasnya. Agar, berbanding lurus dengan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Pancasila tetap diingatkan sebagai dasar ideologis. Untuk transfromasi menuju birokrasi berkelas dunia itu, dibutuhkan pondasi yang kuat. Pancasila sebagai bassic belliefs dengan core values BerAkhlak. Berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif.
Supaya tidak bias, disebutnya Tiga Fokus Reformasi Birokrasi Tematik. Pertama, Reformasi Birokrasi Pengentasan Kemiskinan; Kedua, Reformasi Birokrasi untuk Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif; dan Ketiga, Reformasi Birokrasi Administrasi Pemerintahan.