Gubernur Apresiasi Penanganan Stunting di Ende
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Ende atas perannya, menurunkan angka stunting. Apresiasi tersebut diungkapkannya dalam Rapat Kerja Gubernur bersama Camat, Lurah dan Kepala Desa se-Kabupaten Ende. Bertempat di Lapangan Bola Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende, Senin (12/9).
"Kita apresiasi dan limpah terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Ende serta jajarannya, dengan peran menurunkan angka stunting yang awalnya 14,3 persen. Kini sudah turun, menjadi satu digit. Ini merupakan hal baik dan akan terus kita lakukan bersama juga, di kabupaten lain. Semua harus kerja fokus, dalam pola desain penanganan yang benar dan tepat sasaran," begitu kata Gubernur.
"Ini yang kita butuhkan, untuk kerja kolaboratif kita. Dan, saya minta untuk terus aktif dalam kerja nyata, di lapangan. Bupati, Camat, Lurah dan Kepala Desa harus sering turun, cek kondisi stunting dan kemiskinan yang ada. Sehingga bisa dapat data yang benar dan akurat, untuk stunting dan kemiskinan. Agar nantinya dapat kita intervensi dengan baik," jelas beliau menambahkan.
Lebih lanjut dalam rapat kerja itu, Gubernur juga meminta bupati, camat, lurah dan kepala desa untuk mengembangkan komoditi sorgum, jagung dan kelor. Hal ini untuk menjalankan amanat Presiden, yang menginginkan setiap kepala daerah, untuk mengembangkan pangan lokal. Sebagai bentuk antisipasi terhadap krisis pangan dunia. Diprediksi oleh Bank Dunia dan IMF akan terjadi pada, tahun 2023 dan 2024 mendatang.
Sementara itu, Wakil Bupati Ende, Erikos Emanuel Rede turut memberikan apresiasinya. Ditujukan kepada Pemerintah Provinsi, atas pembangunan ruas jalan di Kabupaten Ende.
"Terima kasih atas, pembangunan ruas jalan Provinsi dengan Kepemimpinan Bapak Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef Nae Soi bersama jajarannya. Untuk pembangunan jalan, dalam dua tahun terakhir ini. Terkait pembangunan ruas jalan di Ende saat ini, sudah mencapai 89 persen dan ini merupakan sejarah, karena belum pernah ada pembangunan jalan seperti ini sebelumnya," ujar Bupati Erik.
"Ini dengan alokasi anggaran jalan tahun 2021 dan 2022. Dan, seluruh ruas jalan provinsi sudah diintervensi APBD Provinsi NTT, kurang lebih 60 miliar. Yang belum selesai itu ruas jalan baru Maurole-Koro, Aeoras dan Nanganeo itu tersisa beberapa kilometer. Dan mulai dari Mausambi-Nira Nusa. Serta, Ranokole Selatan sampai ke ujung Detusoko sudah selesai. Demikian juga dari Maukaro Nabe, yang biasanya butuh waktu sampai tiga jam ke Ekotaru, sekarang cuma butuh 45 menit. Ranakolo ke Nabe juga sudah, dan Nuabosi ke Ende sudah hampir selesai," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wabup Erik juga meminta dukungan Pemerintah Provinsi NTT, terkait irigasi. "Kecamatan Wewaria ini menjadi lumbung padi, untuk Kabupaten Ende. Ada ribuan Hektar daerah irigasi di sini. Untuk pengembangan daerah irigasi ini, kita juga butuh perhatian dan dukungan Pemprov," pintanya.
Dalam acara tersebut, Gubernur Viktor juga melakukan penandatanganan prasasti, enam paket rehabilitasi ruas jalan di Kabupaten Ende. Sumber dana pekerjaan ini, berasal dari Pinjaman PT.Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Tahun Anggaran 2021 dan 2022.