Warta Biro Barjas

Biro Pengadaan Barang dan Jasa Provinsi NTT

Australia Bantu Alat Deteksi ASF

Virus Demam Babi Afrika (ASF) kembali merebak di Nusa Tenggara Timur. Untuk mengatasi persoalan itu, Australia tergerak untuk ikut membantu. Hari ini Selasa (7/2/2023) Pemerintah Australia datang menyerahkan alat deteksi virus ASF seharga Rp1,4 Miliar.

Melalui Kemitraan untuk Mempromosikan Pendapatan Pedesaan Melalui Dukungan untuk Pasar Pertanian (PRISMA), alat peringatan itu diserahkan untuk mendukung Pemerintah NTT dalam upaya pemulihan sektor menyusui bayi. Bantuan diserahkan Jhon Leigh, Direktur Program AISHP bersama Nina Fitz CEO Prisma dan Lulu dari DFAT Australia kepada Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, di Ruang Rapat Gubernur NTT.

Alat diagnostik Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP) dan reagen terkait yang dikirimkan sebagai bagian dari paket, dapat mendeteksi virus ASF pada babi. Alat ini diharapkan dapat mendukung Pemerintah NTT dalam upaya pemulihan kandang bayi di Provinsi NTT dengan diagnosa yang lebih cepat, sehingga tindakan pengendalian dapat segera dilakukan.

“Dengan alat ini, saya harap bisa mengatasi kecemasan masyarakat akan keganasan virus ASF. Mudah-mudahan bisa bermanfaat,” kata Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi saat menerima bantuan tersebut.

NTT memiliki populasi babi terbesar di Indonesia. Pada tahun 2020, penularan cepat virus ASF di NTT mengakibatkan kematian lebih dari 500.000 ekor babi dan kerugian ekonomi yang sangat besar bagi peternak dan rumah tangganya. 

Selain penyerahan LAMP, Pemerintah Australia melalui Program Australia Indonesia Partnership for Promoting Rural Incomes through Support for Markets in Agriculture (PRISMA ) dan Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) juga akan melakukan kegiatan peningkatan kapasitas (Bimbingan Teknis), Lokakarya dan Training of Trainers (ToT) dengan sasaran petugas lapangan veteriner dan teknisi laboratorium. Selain membantu produsen ternak, dampak dari penggunaan LAMP juga diharapkan dapat memberikan dorongan ekonomi bagi pelaku pasar yang terlibat dalam perdagangan ternak dan produk turunannya.

“Penanganan ASF di NTT membutuhkan kerjasama multi pihak. Pemerintah Australia menyadari bahwa ASF membawa kerugian besar bagi NTT baik secara ekonomi maupun budaya. Dengan merilis alat deteksi virus ASF (LAMP) sekaligus membangun kapasitas petugas lapangan dan teknisi laboratorium. Kami Pemerintah mendukung NTT dalam memulihkan sektor babi secara cepat," tandas John Leigh, Direktur Program AIHSP.

“Kami sangat senang petani skala kecil dan pengusaha yang terlibat di sektor babi akan mendapat akses terhadap fasilistas pengujian penyakit hewan yang tersedia di Pulau Sumba, Flores dan Timor. Hal ini akan membuat ternak petani aman dan pendapatannya terlindungi, selagi sektor babi ini pulih dari Virus Demam Babi Afrika” kata Nina FitzSimons, CEO, PRISMA.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Johanna Lisapaly, Kepala Dinas Peternakan dan Alfonsus Theodorus, Kepala Badan Penelitian, Perencanaan dan Pengembangan Daerah NTT bersama pimpinan perangkat daerah lainnya.

Lucius Widodo Luly,S.STP,MA
Lucius Widodo Luly,S.STP,MA
Analis Kebijakan Ahli Muda
Hidup Yang Tidak Diperiksa Ulang, Tidak Pantas Dihidupi (Sokrates, 470-399 SM)

Artikel Lainnya :

Biro Pengadaan Barang dan Jasa

ProvinsiN T TNusa Tenggara Timur
Alamat
Sayap Timur Gedung Sasando Lt.2
Jl. El Tari No.52
Kota
Kupang
Nusa Tenggara Timur
Indonesia